Minggu, 13 Januari 2013

Novel Death by Chocolate (resensi)




Kyla Layona, gadis 20 tahun yang sama sekali belum dewasa, berkepribadian cuek, amburadul, tomboy, dan punya kelemahan takut jatuh cinta. Kyla doyan banget sama choki-choki. Baginya ada kenangan manis tersendiri tentang citra rasa eks krim coklat. Selalu ada kenangan indah setiap menyantap es krim coklat. Saat kali pertama berpandangan mata, saat pertama kali ditembak sang kekasih, dan ketika tak sengaja ciuman pertama itu tiba.   
ISBN 978-602-8533-27-0 

 Kyla pernah menjadi korban kecanggihan teknologi, fotonya dengan bikini biru itu tersebar seantero sekolah dan hal itu sempat membuatnya begajulan dan liar. Di masa SMA sudah mengenal nikotin dan alkohol. Tapi sejak bertemu Rafa, lambat laun semuanya dapat terkendali. Rafa, cinta pertama Kyla.
Masa kuliah, Kyla mulai lelah mencari pengganti Rafa, dia hanya mempermainkan lelaki dan dan meremas mereka habis-habisan. Sama sekali masa bodoh dengan "cinta". Dia terlalu asyik bersama genk `nya, terlalu bahagia merepotkan sahabatnya yang bernama Bintang. Apa pun, kemana pun, dia selalu melakukannya bersama Bintang. Makan es krim, berangkat ke kampus, mendengarkan curhat, ke toko buku, selalu ada Bintang dan selalu harus Bintang. Sampai Bintang tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Semakin lama Kyla merasa jauh dengan Bintang.

Kelebihan dari novel ini, penulis menggambarkan suasananya dengan tepat sekali, dan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Oleh karna itu, saya sendiri sering terbawa suasana dengan senyum senyum sendiri :) 
Namun setiap kelebihan pasti punya kelemahan, well kelemahan tersebut yaitu alur ceritanya yang menurut saya agak kurang teratur. Setelah melambung keatas, langsung dibawa ke bawah sekaligus, alangkah baiknya dengan bertahap agar lebih maksimal hasilnya..

Well berikut resensi menurut saya, lebih menarik lagi apabila kalian membacanya sendiri..



0 Tanggapan:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates